Bukan Virus Baru, Hantavirus Ditemukan Sejak Perang Korea

Kamis, 26 Maret 2020 - 04:54 WIB
Bukan Virus Baru, Hantavirus Ditemukan Sejak Perang Korea
Bukan Virus Baru, Hantavirus Ditemukan Sejak Perang Korea
A A A
JAKARTA - Beberapa orang menyebut hantavirus atau virus hanta merupakan virus baru tetapi tidak demikian halnya Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI) Amerika Serikat. Dalam sebuah jurnal, mereka menulis bahwa saat ini, genus hantavirus mencakup lebih dari 21 spesies.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, pengawasan penyakit hantavirus di AS dimulai pada 1993 selama wabah penyakit pernapasan parah di wilayah Four Corners.

Hantavirus pulmonary syndrome (HPS) menjadi penyakit yang diberitahukan secara nasional pada 1995 dan sekarang dilaporkan melalui Sistem Pengawasan Penyakit yang Dapat Diinformasikan secara Nasional (NNDSS) ketika pasien mengalami demam dengan bukti infeksi hantavirus yang dikonfirmasi laboratorium.

Pada 2014, Dewan Negara & Wilayah Epidemiologis memperluas pelaporan nasional infeksi hantavirus yang dikonfirmasi laboratorium termasuk HPS dan infeksi hantavirus non-paru. Pelaporan kasus hantavirus non-paru dimulai pada 2015.

Seperti dilansir India Today, pada 1978, agen penyebab demam hemerologis Korea diisolasi dari hewan pengerat lapangan kecil yang terinfeksi di dekat sungai Hantan di Korea Selatan. Virus itu dinamai virus Hantan, karena nama sungai Hantan. Penemuan ini berasal dari pendekatan ilmiah yang dimulai setelah perang Korea yaitu pada 1951-1953.

Lebih dari 3.000 kasus demam berdarah Korea dilaporkan di antara pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada 1981, genus baru yang disebut hantavirus diperkenalkan dalam keluarga Bunyaviridae, yang termasuk virus yang menyebabkan demam hemoroligik dengan sindrom ginjal (HFRS).

Di Amerika Serikat, pada November 2012 dilaporkan sebesar 10 kasus dikonfirmasi terinfeksi hantavirus pada orang yang mengunjungi Taman Nasional Yosemite di California, AS.

Seperti diberitakan sebelumnya, seseorang dari Provinsi Yunnan, China dilaporkan meninggal ketika dalam perjalanan kembali ke Provinsi Shandong untuk bekerja dengan bus sewaan pada Senin. Dia dinyatakan positif terinfeksi hantavirus atau virus hanta. Kemudian, 32 orang di bus tersebut saat ini sedang dilakukan tes.

Informasi tersebut kali pertama dibagikan Global Times, sebuah surat kabar berbahasa Inggris yang dikelola pemerintah China melalui unggahan di media sosial Twitter. Akibat unggahan tersebut, hantavirus menjadi trending topik dan telah dibagikan lebih dari 6.000 kali.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5607 seconds (0.1#10.140)